Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu yang paling terdampak oleh perubahan iklim.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dengan adanya perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu udara ini telah menyebabkan penurunan produksi pertanian yang signifikan.
Kejadian iklim ekstrem seperti banjir dan kekeringan semakin memperluas wilayah tanaman yang mengalami gagal panen atau puso.
Berdasarkan pernyataan resminya, Dwikorita menegaskan bahwa dampak perubahan iklim yang begitu besar memerlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui strategi mitigasi dan adaptasi.
Ketahanan pangan nasional dapat terancam jika langkah-langkah tindakan tidak segera diambil untuk menghadapinya.
Dikatakan oleh Dwikorita, sebagai ujung tombak pertanian, para petani harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang fenomena cuaca dan iklim beserta perubahannya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi iklim, para petani dapat merencanakan penyesuaian waktu tanam, memilih varietas unggul yang tahan terhadap kekeringan, mengelola air secara efisien, dan melaksanakan langkah-langkah lain yang relevan.
- Analisis
- Biologi
- Bioteknologi
- BMKG
- budidaya tanaman
- Dampak El Nino
- Ekonomi
- El Nino
- fenomena alam
- gelombang panas
- Genta Organik
- Hama
- Histori ENZO
- Indonesia
- Kementan
- Kementan RI
- Kementerian
- KRISIS PANGAN
- materi IPA
- materi sekolah
- Mentan SYL
- Organik
- pemanasan global
- Penyuluh
- Penyuluh dan Petani
- Perkuat Sektor Pertanian
- PERTANIAN
- Pertanian Organik
- pertumbuhan
- Petani
- Petani Milenial
- Petani Muda
- peternakan
- PPL
- Pupuk
- Pupuk Kompos
- SYL
- Teknologi Pertanian
- TOT Pertanian
2 Komentar