Sensus Pertanian 2023, Membangun Fondasi Pertanian Masa Depan untuk Indonesia

Pentingnya Sensus Pertanian 2023 sebagai pijakan strategis untuk menghadapi masa depan pertanian.

Adanta pertanian tradisional mungkin tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan manusia di masa depan, terutama dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat.

Menurut PBB, populasi manusia diperkirakan akan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050 dari 7,5 miliar saat ini.

Hal ini berarti lahan pertanian semakin sempit sementara kebutuhan pangan semakin tinggi.

Mengutip langsung dari detik.com, untuk mengantisipasi permasalahan ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah mencanangkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Masa ini merupakan momen emas bagi Indonesia setelah 100 tahun kemerdekaan, di mana diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan.

Untuk mewujudkannya, diperlukan berbagai strategi dan kebijakan di sektor pertanian.

Salah satu langkah penting yang diambil pemerintah adalah melaksanakan Sensus Pertanian 2023.

Sensus ini merupakan perhelatan besar yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan tujuan mencatat data semua pelaku pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

Menggunakan panduan dari FAO yang berstandar internasional, sensus ini bertujuan untuk mendapatkan data statistik yang lengkap dan akurat tentang struktur pertanian Indonesia.

Melalui Sensus Pertanian 2023, diharapkan dapat tercipta gambaran yang jelas tentang kondisi pertanian di Indonesia.

Data-data yang diperoleh meliputi populasi rumah tangga pertanian, rumah tangga petani kecil, luas tanam tanaman pangan, jumlah pohon dan ternak, serta distribusi penguasaan lahan.

Hasil dari adanya sensus pertanian ini dapat menjadi acuan untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Dengan demikian, sensus pertanian menjadi pijakan yang penting bagi perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang di sektor pertanian.

Potensi pertanian modern di Indonesia juga perlu diperhatikan.

Pertanian berbasis teknologi dapat didorong dan dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas.

Transformasi dalam bidang pertanian harus melibatkan semua pihak, termasuk dunia pendidikan, bisnis, dan petani sebagai ujung tombak pertanian.

Regenerasi petani sangat penting mengingat pertanian merupakan sektor strategis dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

Di era pertanian masa depan, efisiensi lahan, tenaga, dan waktu menjadi hal yang krusial.

Dalam kondisi lahan yang semakin sempit dan tenaga kerja yang terbatas, pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi solusi.

Dengan pemanfaatan teknologi AI, pertanian modern yang efektif dan efisien dapat terwujud.

Penggunaan AI tidak hanya dapat menghemat waktu, tenaga, dan lahan, tetapi juga dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terlibat dalam pertanian.

Pemerintah juga perlu berinvestasi dalam pengembangan industri pertanian yang canggih.

Pertanian yang menggunakan teknologi monitoring dan prediksi yang akurat akan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, sehingga Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.

Pertanian yang cerdas, berbasis data, dan berkelanjutan akan menjadi landasan bagi tercapainya cita-cita Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045.

Sektor pertanian tetap menjadi sektor yang penting selama manusia masih membutuhkan pangan.

Pertanian bukan hanya tentang menanam makanan, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan bumi yang menjadi sumber kehidupan kita.

Komentar