Kemenkes RI luncurkan Temulawak Tanaman Obat Indonesia Unggulan, Ini Cara Menanamnya di Polybag

Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan Temulawak sebagai tanaman obat Indonesia unggulan dengan harapan dapat meraih popularitas serupa ginseng dari Korea.

Peluncuran ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersamaan dengan pembukaan Pameran Farmasi dan Alat Kesehatan HKN ke-59 di Jakarta.

Menteri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Temulawak mengandung curcumin, yang memiliki manfaat mencegah kanker hati, kaya antioksidan, dan berbagai kandungan lain yang bermanfaat bagi kesehatan.

Penetapan Temulawak sebagai tanaman obat tradisional unggulan Indonesia didasarkan pada beragam kandungan yang dimilikinya, termasuk zat besi, vitamin, kalsium, sodium, asam folat, dan kurkuminoid yang dapat mencegah penyakit hati seperti fatty liver, sirosis, dan kanker hati.

Selain itu, Temulawak juga dapat menjadi solusi untuk mencegah stunting pada anak karena dapat meningkatkan nafsu makan.

Berbagai manfaat inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk menanam Temulawak baik dalam skala besar maupun skala kecil.

Cara Menanam Tanaman Temulawak di Polybag

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah panduan lengkap tentang cara menanam temulawak di polybag atau pot tanam.

1. Pembibitan Temulawak

  • Dapatkan bibit dari rimpang induk yang sudah berumur sekitar 10-12 bulan.
  • Bersihkan rimpang dan potong menjadi 3-4 bagian, dengan setiap bagian memiliki 2-3 mata tunas.
  • Jemur rimpang selama 3 jam sehari selama 5 hari berturut-turut.

2. Persiapan Media Tanam dan Polybag Tanam

  • Campur tanah yang gembur, pupuk kompos, dan pupuk kandang sebagai media tanam.
  • Masukkan campuran media tanam ke dalam polybag tanam yang telah disediakan.

3. Penanaman Temulawak dalam Polybag

  • Tanam bibit di lubang tanam berukuran sekitar 10 cm pada polybag yang sudah disiapkan.
  • Posisikan tunas menghadap ke atas, timbun kembali dengan tanah galian, dan siram secukupnya.

4. Pengairan Tanaman Temulawak

  • Pada awal tanam, lakukan penyiraman setiap hari pagi dan sore dengan air secukupnya.
  • Setelah tanaman tumbuh besar, kurangi frekuensi penyiraman menjadi sekali sehari.

5. Pemupukan Tanaman Temulawak

  • Lakukan pemupukan setiap minggu sekali menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos.
  • Garuk tanah sekitar tanaman, taburkan pupuk kandang, timbun dengan tanah, dan siram dengan air.

6. Pemanenan Temulawak

  • Tanaman bisa dipanen setelah berumur sekitar 8-10 bulan.
  • Karena menggunakan polybag, pemanenan dapat dilakukan kapan saja tanpa menunggu musim kemarau.
  • Cara memanen melibatkan membongkar pohon temulawak, membersihkan rimpang dari tanah, memotong rimpang anak dari rimpang induk, mencuci, mengeringkan, dan menyimpan temulawak di tempat kering.

Itulah ragam manfaat dan cara menanam tanaman temulawak yang menjadi tanaman obat unggulan di Indonesia.***

 

 

Komentar