Teknologi ini mengurangi pemborosan biji dan memastikan distribusi yang merata di lahan, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi penanaman dan dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan produktivitas.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan agrikultur di Midwest Amerika Serikat mengimplementasikan penggunaan mesin tanam otomatis untuk penanaman jagung.
Mesin ini dilengkapi dengan sistem GPS dan sensor canggih yang memungkinkan penanaman biji jagung dengan jarak dan kedalaman yang konsisten.
Hasilnya, lahan tersebut mengalami peningkatan produktivitas sebesar 20% dibandingkan dengan metode penanaman manual.
Distribusi biji yang merata dan penggunaan sumber daya yang efisien membantu memaksimalkan potensi setiap biji, membuktikan betapa teknologi canggih dapat membuat perbedaan besar dalam pertanian modern.
2 Komentar