Dengan menggabungkan data dari sensor di lapangan yang mengukur kelembapan tanah, suhu, dan kondisi lainnya, aplikasi ini dapat memberikan analisis mendalam tentang kebutuhan aktual tanaman.
Sebagai contoh, di sebuah perkebunan teh di Sri Lanka, penggunaan aplikasi pengelolaan pertanian memungkinkan petani untuk memantau kondisi kelembapan dan memutuskan waktu terbaik untuk pemupukan, serta mengidentifikasi awal munculnya serangan hama.
Melalui analisis data yang dikumpulkan, aplikasi tersebut merekomendasikan waktu tanam dan pemupukan yang optimal, serta strategi pengendalian hama yang efektif, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi teh.
Kemampuan untuk mengakses dan menganalisis data secara real-time ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2 Komentar