wartanionline.com – Indonesia adalah negeri yang kaya akan alam dan budaya, membentang dari Sabang hingga Merauke. Di balik keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki beragam simbol yang mencerminkan identitas, nilai luhur, dan kebanggaan bangsa salah satunya adalah penetapan tiga bunga nasional.
Bunga nasional bukan sekadar tanaman hias. Ia merupakan representasi dari jati diri bangsa, melambangkan kesucian, keindahan, dan kelangkaan yang mencerminkan kekayaan flora Nusantara. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa biodiversitas Indonesia adalah aset tak ternilai yang perlu dijaga dan dilestarikan lintas generasi.
Berikut tiga bunga nasional Indonesia beserta makna dan keunikan masing-masing:
Melati Putih – Puspa Bangsa
Melati putih (Jasminum sambac) ditetapkan sebagai Puspa Bangsa melalui Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Bunga kecil ini menyimpan makna besar: kesucian, ketulusan, dan keharuman yang lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Tak hanya digunakan sebagai hiasan, melati putih memiliki peran penting dalam budaya Nusantara, mulai dari upacara adat, pernikahan, hingga ritual keagamaan. Simbol ini mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang sederhana namun sarat makna, serta menjunjung tinggi nilai persatuan dalam keberagaman.
Dalam dunia seni dan fashion, melati putih juga kerap dijadikan inspirasi. Motifnya sering menghiasi batik tradisional maupun busana modern, seperti yang dikaji oleh Nugraha (2023) dalam penelitiannya tentang motif batik pada busana kasual wanita.
Anggrek Bulan – Puspa Pesona
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) dikenal sebagai Puspa Pesona, simbol keindahan dan kemegahan flora tropis Indonesia. Julukan ini pertama kali muncul dalam Kongres VI Perhimpunan Anggrek Indonesia tahun 1983 atas usulan Ibu Tien Soeharto.
Dengan kelopaknya yang putih bersih dan bentuk elegan, anggrek bulan memancarkan aura anggun yang memikat. Bunga ini tidak hanya mudah dirawat dan populer sebagai tanaman hias, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam seni rupa, kerajinan, hingga desain busana.
Dalam penelitian Putri & Noviana (2024), anggrek bulan bahkan diangkat sebagai dasar rancangan typeface bertema budaya, menandakan betapa kuatnya daya tarik estetik bunga ini dalam ranah desain. Sementara itu, Nabila & Astuti (2022) mengeksplorasi keindahannya melalui teknik crochet untuk mempercantik busana pesta.
Padma Raksasa – Puspa Langka
Bunga ketiga yang menjadi simbol nasional adalah Padma Raksasa atau Rafflesia arnoldii, yang menyandang gelar Puspa Langka. Dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, Rafflesia memiliki diameter yang bisa mencapai satu meter dan berat hingga 11 kilogram.
Bunga ini sangat langka dan hanya dapat ditemukan di habitat tertentu di Sumatera dan Kalimantan. Karena tingkat kelangkaannya yang tinggi, padma raksasa dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Keunikan Rafflesia tak hanya pada ukuran dan bentuknya, tetapi juga pada tantangan pelestariannya. Penelitian menyebutkan bahwa sekitar 60% spesies Rafflesia terancam punah, termasuk 15 spesies yang berstatus sangat terancam dan 15 lainnya dalam kondisi terancam punah.
Rafflesia bukan hanya menjadi daya tarik ilmuwan dan wisatawan, tetapi juga simbol penting dalam kampanye konservasi flora langka Indonesia.
Lebih dari Sekadar Bunga: Simbol Bangsa yang Perlu Dijaga
Ketiga bunga nasional ini Melati Putih, Anggrek Bulan, dan Padma Raksasa mewakili spektrum kekayaan Indonesia: dari kesederhanaan dan kesucian, hingga keindahan dan keunikan alam liar.
Di tengah tantangan perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan kurangnya kesadaran konservasi, pengetahuan tentang bunga nasional bisa menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan identitas bangsa.
Mari kita jaga dan lestarikan warisan alam ini, agar tetap bisa dinikmati anak cucu di masa depan.
Referensi:
-
Putri, S. A., & Noviana, E. (2024). Memperkenalkan Bunga Anggrek Bulan sebagai Bunga Nasional melalui Perancangan Typeface “Puspa Pesona”. FAD, 3(02).
-
Nugraha, S. P. (2023). Melati Sebagai Sumber Ide Penciptaan Motif Batik pada Busana Casual Wanita. ISI Surakarta.
-
Nabila, N., & Astuti, A. (2022). Adaptasi Bunga Anggrek Bulan dengan Teknik Crochet sebagai Garniture pada Busana Pesta. TeknoBuga: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 10(2), 106–114.
Comment