Selain itu Cok Ace menyampaikan bahwa terdapat stigma-stigma negatif yang masih sangat melekat di masyarakat terkait sektor pertanian.

Yaitu stigma di masyarakat yang berpandangan bahwa profesi pertanian itu identik dengan pekerjaan kotor dan berlumpur di samping juga pertanian masih diidentikkan sebagai simbol keterbelakangan karena dianggap sebagai pekerjaan kasar yang tidak memerlukan pendidikan dan keterampilan.

“Ubah Stigma negatif tersebut melalui penerapan teknologi pertanian sehingga bertani akan dianggap keren oleh generasi muda,” ujar Cok Ace.

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali sendiri sangat konsen mengenai permasalahan ketahanan dan kemandirian pangan khususnya di daerah Bali.

Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Bali antara lain penyeimbangan supply dan demand, mengupayakan pengendalian alih fungsi lahan pertanian, penggalian sumber pangan alternatif sesuai potensi wilayah.

Termasuk melakukan promosi penggunaan produk hasil pertanian lokal, penggunaan produk pertanian lokal Bali untuk industri perhotelan dan restoran serta pengembangan sistem pertanian organik.