Dedi menambahkan bahwa Kementan akan terus mengenjot produktivitas. Bukan hanya tanaman pangan, hortikultura, ternak saja, akan tetapi juga pengolahan pasca panen. Tentunya semua ini  sesuai dengan arahan Mentan SYL bahwa pertanian harus maju, mandiri dan modern.

Narasumber Ngobras, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), Hermanto yang mewakili Direktur Jenderal PSP mengatakan bahwa program dan kegiatan terobosan Ditjen PSP diantaranya pengembangan pertanian modern dan cerdas, penguatan prasarana dan sarana pertanian guna mendukung ketahanan pangan.

Selain itu ada juga pengembangan ekonomi wilayah, peningkatan produktivitas komoditas pangan pada lahan tadah hujan dan lahan suboptimal lainnya serta peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, ujar Hermanto.

Sedangkan untuk dukungan penyediaan bantuan pupuk hayati dan organik diberikan kepada gapoktan atau poktan di seluruh Indonesia dengan kriteria produktifitas dibawah 6 ton/ ha.

Dengan tujuan yang ingin dicapai adalah menyediakan saprodi bagi poktan atau Gapoktan sebagai sarana mendukung peningkatan produksi tanaman pangan, guna memenuhi penyediaan pangan nasional pada masa bangkit dari pandemi Covid-19. Selain untuk efisiensi biaya produksi, usaha tani pada saat harga pupuk meningkat pesat sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.