Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan El Nino adalah suatu fenomena alam sebagai dampak dari climate change, selain itu juga ada La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang harus disikapi bersama-sama. Melalui Program SIMURP dengan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA), saat ini tengah difokuskan pada upaya strategis mengantisipasi El Nino.
“El Nino adalah fenomena kekeringan, pertanian perlu air sebagai faktor utama produksi, saat terjadi El Nino suplai air terganggu. Petani perlu mendapatkan pemenuhan air, bisa melalui pompanisasi bawah tanah, atau pun pipanisasi dengan debit air sungai, sehingga lahan pertanian tetap mendapat pengairan yang diperlukan,” ucap Kabadan Dedi.
“Fenomena ini akan semakin menguat, hingga puncaknya terjadi pada Agustus-September. Oleh karenanya, seluruh stakeholder pertanian harus mengerti dan paham apa itu El Nino”, terang Kabadan lagi.
Langkah-langkah terhadap antisipasi dan mitigasi dampak perubahan iklim atau El Nino yang dilakukan Program SIMURP diantaranya melalui pemupukan berimbang dan memasifkan penggunaan pupuk organik.
1 Komentar