Menghadapi musim kering ekstrim atau El Nino ini, saya meminta dibentuk gugus tugas di tiap wilayah, serta seluruh jajaran Kementan agar berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kita perlu merumuskan mulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan hingga rencana aksinya. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujar Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul juga meminta kepada jajaran yang berada di BPPSDMP untuk memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil-hasil pelatihan yang saat ini sedang dilakukan BPPSDMP.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa El Nino adalah suatu fenomena alam sebagai dampak dari climate change, selain itu juga ada La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang harus disikapi bersama-sama. Melalui Program SIMURP saat ini tengah difokuskan pada upaya strategis mengantisipasi El Nino.
“El Nino adalah fenomena kekeringan, pertanian perlu air sebagai faktor utama ptoduksi, saat terjadi El Nino suplai air terganggu. Petani perlu mendapatkan pemenuhan air, bisa melalui pompanisasi bawah tanah, atau pun pipanisasi dengan debit air sungai, sehingga lahan pertanian tetap mendapat pengairan yang diperlukan,” ucap Kabadan Dedi.
1 Komentar