Pertanian vertikal atau hidroponik menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, khususnya di area dengan keterbatasan ruang.
Sebagai contoh, di Singapura, sebuah negara dengan lahan terbatas, sebuah startup pertanian berhasil mengimplementasikan sistem hidroponik vertikal di dalam greenhouse.
Sistem ini memungkinkan bertumpuknya tanaman sayuran seperti selada, kale, dan herba dalam rak-rak vertikal, memaksimalkan output produksi per meter persegi.
Penggunaan solusi nutrisi yang beredar dalam sistem tertutup juga mengurangi kebutuhan akan air dan pupuk.
Inovasi ini tidak hanya mengoptimalkan penggunaan ruang vertikal tetapi juga menghasilkan sayuran yang bersih, segar, dan bebas dari pestisida, memenuhi permintaan pasar akan produk pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
1 Komentar