Penyakit hewan ternak yang dapat menular ke manusia. Hewan ternak telah lama menjadi mitra penting bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan akan daging, susu, kulit, telur, dan bulu.

Namun, selain memberikan berbagai manfaat bagi manusia, hewan ternak juga bisa menjadi sumber penyakit yang dapat menular ke manusia.

Penyakit-penyakit ini merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan perlu diwaspadai dengan baik.

Berikut ini adalah enam penyakit hewan ternak yang dapat menular ke manusia dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

1. Antraks

Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri pembentuk spora yang dikenal sebagai Bacillus anthracis.

Penularan antraks dari hewan ternak ke manusia bisa terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang sudah terinfeksi.

Antraks memiliki beberapa jenis, seperti antraks kulit, antraks pencernaan, antraks pernapasan, dan antraks melalui suntikan.

Gejala antraks bervariasi tergantung pada jenisnya. Secara umum, penderitanya akan mengalami luka pada kulit, muntah, dan gejala syok.

2. Brucellosis

Brucellosis adalah infeksi bakteri Brucella yang bisa menyebar dari hewan ternak ke manusia.

Penularan brucellosis ke manusia biasanya terjadi melalui konsumsi produk hewan yang belum dipasteurisasi atau masih mentah.

Selain itu, penyakit ini juga bisa menular melalui udara dan kontak langsung dengan hewan yang sudah terinfeksi.

Gejala brucellosis biasanya muncul beberapa hari atau bulan setelah terinfeksi dan termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri sendi atau otot.

3. Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE)

Bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau penyakit sapi gila adalah penyakit neurodegeneratif yang menyerang sistem saraf dan dapat menular ke manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh akumulasi protein abnormal atau prion dalam jaringan saraf hewan ternak.

BSE memiliki dua bentuk, yaitu bentuk klasik dan bentuk atipikal.

Gejala BSE termasuk perilaku gugup atau agresif, depresi, hipersensitivitas terhadap suara dan sentuhan, serta penurunan berat badan.

4. Flu Burung (Avian Influenza)

Flu burung atau avian influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A dan bisa menular dari unggas ke manusia.

Penyebaran flu burung terjadi melalui kontak dengan unggas yang terinfeksi atau melalui kotoran dan cairan hewan yang terinfeksi.

Gejala flu burung pada manusia mirip dengan influenza biasa, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot.

5. Q Fever

Q fever disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii yang banyak ditemukan pada hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing.

Penularan Q fever pada manusia bisa melalui konsumsi susu mentah, wol atau kulit hewan, serta menghirup partikel udara yang terkontaminasi.

Gejala Q fever bisa ringan atau tanpa gejala, namun pada beberapa orang bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, batuk, dan mual.

6. Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)

Taeniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing pita pada hewan ternak, terutama sapi dan babi.

Penularan penyakit ini pada manusia bisa terjadi melalui konsumsi daging sapi atau babi yang tidak dimasak matang atau mengonsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi.

Gejala taeniasis antara lain mual, kelelahan, sakit perut, diare, sakit kepala, penurunan berat badan, dan keluarnya segmen cacing pita melalui tinja.

Ketika berurusan dengan hewan ternak, kita perlu menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti mencuci tangan secara menyeluruh setelah kontak dengan hewan ternak, memberikan vaksinasi pada hewan ternak, memasak daging dengan matang, serta memisahkan hewan ternak yang sakit dari hewan lainnya.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit dari hewan ternak ke manusia dan menjaga kesehatan dengan baik.