Hal ini sejalan dengan upaya yang telah digariskan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pengembangan teknologi pertanian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Andi Amran Sulaiman mengatakan, “Pengurangan emisi gas metana, N2O, dan CO2 dalam sektor pertanian menjadi salah satu fokus kami, mengingat dampaknya terhadap perubahan iklim yang semakin nyata. Teknologi yang mendukung pengelolaan emisi ini sangat penting untuk menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan”, ujar Amran.

“AWS (Automatic Weather Station) atau Stasiun Cuaca Portable sensor canggih, antara lain: Sensor Udara untuk mendeteksi suhu dan kelembapan udara, Sensor Curah Hujan untuk mengukur intensitas hujan, Sensor Tanah untuk memantau kelembapan dan kadar air tanah serta Sensor Anemometer untuk mengukur kecepatan angin”, jelas Fikri Salah seorang mahasiswa Polbangtan Gowa. Yang menarik, AWS ini terhubung langsung ke cloud dan dapat diakses melalui perangkat telepon genggam, memudahkan petani untuk memantau data secara real-time kapan saja dan di mana saja.