wartanionline.com, MAKASSAR – Dalam Pagelaran Himpuni Research & Innovation Expo 2025 yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar (20-22 Februari 2025), inovasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa berhasil berikan daya Tarik bagi peserta pameran. Kaharuddin, dosen Polbangtan Gowa, bersama mahasiswanya memamerkan inovasi Sungkup Rumah Kaca, Pengukur Emisi Gas Rumah Kaca (EGRK) dan AWS (Automatic Weather Station) atau yang lebih dikenal dengan nama Stasiun Cuaca Portable.

Inovasi tersebut merupakan hasil penelitian yang dapat mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia. Sungkup Rumah Kaca merupakan alat pertanian berbasis teknologi, dirancang untuk mendeteksi seberapa banyak emisi gas rumah kaca seperti N2O, CH4, dan CO2 yang dikeluarkan oleh padi dalam proses pertumbuhannya. Teknologi ini memungkinkan pemantauan yang lebih akurat terhadap emisi yang dihasilkan, yang dapat membantu mengurangi dampak negatif lingkungan.
Hal ini sejalan dengan upaya yang telah digariskan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pengembangan teknologi pertanian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Andi Amran Sulaiman mengatakan, “Pengurangan emisi gas metana, N2O, dan CO2 dalam sektor pertanian menjadi salah satu fokus kami, mengingat dampaknya terhadap perubahan iklim yang semakin nyata. Teknologi yang mendukung pengelolaan emisi ini sangat penting untuk menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan”, ujar Amran.
“AWS (Automatic Weather Station) atau Stasiun Cuaca Portable sensor canggih, antara lain: Sensor Udara untuk mendeteksi suhu dan kelembapan udara, Sensor Curah Hujan untuk mengukur intensitas hujan, Sensor Tanah untuk memantau kelembapan dan kadar air tanah serta Sensor Anemometer untuk mengukur kecepatan angin”, jelas Fikri Salah seorang mahasiswa Polbangtan Gowa. Yang menarik, AWS ini terhubung langsung ke cloud dan dapat diakses melalui perangkat telepon genggam, memudahkan petani untuk memantau data secara real-time kapan saja dan di mana saja.
Celine, seorang siswa dari SMA Negeri 1 Makassar yang mengunjungi pameran tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap teknologi ini. “Saya sangat terkesan dengan inovasi yang ditunjukkan, terutama teknologi pengukur emisi gas rumah kaca. Ini sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan di masa depan. Dan dengan adanya AWS yang terhubung ke cloud, petani pasti lebih mudah dalam memantau cuaca dan kondisi lahan mereka,” ujar Celine.
Inovasi alat ini tidak hanya menunjukkan kemajuan dalam penelitian dan pengembangan di bidang pertanian, tetapi juga mencerminkan komitmen Polbangtan Gowa mengembangan teknologi yang mendukung sektor pertanian Indonesia yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
Melalui partisipasinya dalam pameran ini, Polbangtan Gowa berharap dapat memperkenalkan hasil riset dan teknologi yang dikembangkan kepada masyarakat luas, serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk berinovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian di masa depan.
1 Komentar