Revolusi Hijau untuk Ketahanan Pangan (Foto:Canva)
Revolusi Hijau ini adalah sebuah sebutan tidak resmi yang digunakan untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam sebuah penggunaan teknologi budidaya pertanian yang telah dimulai sekitar tahun 1950 hingga 1980 di banyak negara berkembang, terutama di Asia.
Revolusi Hijau ini juga merupakan sebuah usaha dalam mengembangkan sebuah teknolosi pertanian yang bertujuan untuk dapat meningkatkan produksi pangan.
Revolusi ini artinya dengan kata lain adalah untuk mengubah pertanian yang sebelumnya dengan menggunakan teknologi tradisional, menjadi pertanian dengan teknologi modern.
Thomas Robert Malthus juga menyatakan bahwa revolusi hijau ini dapat terjadi karena semakin meningkatnya jumlah penduduk yang ada di dunia. Namun, kondisi tersebut tidak diiringi dengan adanya peningkatan jumlah produksi pangan.
Lahirnya revolusi ini dilatarbelakangi oleh beragam kondisi global pada masa itu, yaitu:
Sementara itu, untuk di Indonesia sendiri revolusi hijau ini sudah mulai diupayakan di zaman orde baru pada program pembangunan.
wartanionline.com - Tidak semua tanaman hias ramah untuk pemula. Beberapa jenis yang terlihat memesona justru…
wartanionline.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa bersama BNN Kabupaten Bone gelar test urine di…
wartanionline.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali melaksanakan proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)…
wartanionline.com - Bunga matahari (Helianthus annuus) bukan hanya tanaman cantik yang mencuri perhatian di taman,…
wartanionline.com - Siapa sangka, limbah dapur, sisa sayur, atau sampah organik lainnya bisa diubah menjadi…
wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…
View Comments