Berdasarkan data BPS Sumbar Tahun 2023 menunjukkan bahwa kontribusi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan mencapai 21,20 % bagi pertumbuhan ekonomi Sumbar. Komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan memberikan sumbangan terbesar yaitu sekitar 63,30%, diikuti oleh perikanan sebesar 20,24%, peternakan sebesar 9,06%, kehutanan sebesar 5,42%, dan jasa pertanian sebesar 2,03%” jelasnya.
Mengingat potensi sektor pertanian yang dominan di Sumbar, Pemerintah Provinsi Sumbar mengimplementasikan terobosan kebijakan anggaran berupa pengalokasian anggaran 10 % dari APBD Provinsi Sumbar untuk pertanian.
Visi Pemerintah Provinsi Sumbar tahun 2021-2026 adalah mewujudkan Sumbar madani yang unggul dan berkelanjutan. Sedangkan misinya adalah meningkatkan nilai tambah dan produktivitas hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan misi tersebut adalah meningkatnya pendapatan petani”, timpalnya lagi.
Selain itu, Provinsi Sumbar juga dikenal sebagai wilayah produsen tanaman pangan, sayuran dan buah di wilayah Sumatera bagian Tengah termasuk Provinsi Riau, Kepri, Jambi dan Bengkulu. Khusus untuk padi yang menghasilkan beras, Provinsi Sumbar menghasilkan produksi beras yang mensuplai kebutuhan provinsi-provinsi tetangga, bahkan sampai ke luar Pulau Sumatera. Bila dihitung dengan konsumsi beras penduduk Sumbar, produksi padi Sumbar diperkirakan surplus sekitar 485 ribu ton (dengan asumsi konsumsi beras 90 kg/kapita/tahun). Sementara banyak provinsi tetangga mengalami deficit.
Tinggalkan Balasan