5. Distribusi dan Pasar yang Inklusif
Sistem distribusi pangan harus memungkinkan produk lokal sampai ke konsumen tanpa terhambat infrastruktur atau dominasi pemain besar. Tanpa pemasaran yang adil, hasil panen hanya akan menumpuk di gudang.
Risiko di Balik Inovasi Pertanian
Puji mengingatkan bahwa inovasi seperti penggunaan varietas unggul, mekanisasi, dan pupuk kimia harus dijalankan secara bijak.
Varietas unggul, misalnya, harus disesuaikan dengan kondisi iklim setempat agar tidak rentan gagal panen. Terlalu fokus pada satu varietas juga berisiko mengikis keragaman genetik, yang penting untuk adaptasi jangka panjang.
Sementara itu, penggunaan alat pertanian berbahan bakar fosil turut menyumbang emisi karbon. Penggunaan pupuk kimia berlebihan juga bisa menurunkan kesuburan tanah. “Tanpa pengawasan dan pendampingan, kita bisa kehilangan kesuburan jangka panjang demi hasil jangka pendek,” tegasnya.
Tanah, Air, dan Masyarakat Adat: Pilar yang Tak Boleh Diabaikan
Ekspansi pertanian ke wilayah timur Indonesia harus disertai kajian sosial dan ekologis. Keterlibatan masyarakat lokal, termasuk masyarakat adat, sangat penting untuk menghindari konflik dan kerusakan lingkungan.
Reforma agraria menjadi langkah kunci. Akses atas tanah, air, dan benih lokal harus dijamin bagi petani kecil dan komunitas adat, karena mereka adalah garda terdepan dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Comment