Pengendalian: Pemakaian akarisida atau agen hayati seperti predator alami (misalnya, Phytoseiulus persimilis) dapat mengendalikan populasi tungau secara efektif.

3. Kutu Daun (Aphid spp.)

Kutu daun menyerang tanaman nilam dengan cara mengisap cairan dari daun dan batang, menyebabkan daun menjadi keriting, layu, dan mengering. Hama ini juga dapat menularkan virus yang lebih berbahaya bagi tanaman.

Pengendalian: Penggunaan sabun insektisida atau pestisida nabati berbahan dasar bawang putih bisa membantu mengurangi infestasi kutu daun tanpa merusak lingkungan.

4. Kumbang Daun (Altica spp.)

Kumbang daun merusak tanaman dengan memakan bagian daun, meninggalkan lubang-lubang kecil. Jika serangan parah, daun bisa rontok dan mengganggu proses fotosintesis tanaman, yang sangat penting untuk produksi minyak nilam.

Pengendalian: Pemanfaatan perangkap feromon atau insektisida organik bisa menjadi solusi efektif dalam mengendalikan kumbang daun.

5. Lalat Putih (Bemisia tabaci)

Lalat putih mengisap cairan dari daun tanaman nilam dan mengeluarkan embun madu, yang dapat memicu pertumbuhan jamur jelaga. Serangan lalat putih tidak hanya memperlambat pertumbuhan tanaman, tetapi juga menurunkan kualitas minyak yang dihasilkan.