Metode ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
Dapat menanam berbagai jenis tanaman, baik sayuran, buah, bunga, atau tanaman hias.
Dapat menyesuaikan tingkat kelembaban, suhu, dan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dapat mengontrol kualitas dan kuantitas hasil panen.
Dapat mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan.
Dapat meningkatkan nilai jual produk pertanian.
Beberapa contoh aplikasi aeroponik vertikal adalah:
OnePointOne, sebuah startup yang menggunakan aeroponik vertikal untuk menanam selada, bayam, kale, dan tanaman lainnya di dalam kontainer yang dilengkapi dengan lampu LED, sensor, dan kamera. Startup ini mampu menghasilkan produk pertanian yang segar, sehat, dan berkualitas dengan efisiensi tinggi.
Aerofarms, sebuah perusahaan yang menggunakan aeroponik vertikal untuk menanam tanaman di dalam gedung-gedung tua yang tidak terpakai. Perusahaan ini mampu menghasilkan produk pertanian yang bebas pestisida, hormon, dan GMO dengan menghemat 95% air dan 390 kali lebih produktif daripada pertanian konvensional.
4 Komentar