PALU – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian(BPPSDMP) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023 yang diadakan di Sidera pada tanggal 05 sampai dengan 08 November 2023.
Mengangkat tema Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Keberhasilan Propinsi Sulawesi Tengah Sebagai Penyangga Pangan Utama IKN, Jambore Penyuluh Pertanian kali ini ingin kembali membangkitkan semangat dan peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian sekaligus memperkuat silaturahmi antar BPP se-Kabupaten/Kota dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah.
Saat pembukaan Jambore, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan Kinerja Kementan sangat penting untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan bahkan meningkatkan ekspor.
“Dalam rangka mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras, salah satunya adalah optimalisasi penyuluh pertanian lapangan, untuk itu para penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani, mulai dari penyaluran pupuk, memastikan penggunaan benih yang bermutu, penyaluran sarana dan prasarana produksi yang lain, pemanfaatan asuransi pertanian sehingga dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pertanian”,ujar Andi Amran Sulaiman.
Salah satu rangkaian kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023 adalah Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Pertanian voloume 44 yang diadakan Selasa (07/11/2023), dengan tema Raih Kembali Swasembada Padi dan Jagung.
Pada arahan Ngobras, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian bertekad meraih kembali swasembada padi dan jagung, oleh karena di musim rendeng ini, tidak ada kata lain selain genjot produktivitas.
“Yang harus di siapkan diantaranya sarana prasarana pertanian harus siap dilapangan, penyuluh pertanian harus aktif dan pastikan petani implementasikan inovasi dan teknologi pertanian”. jelas Dedi Nursyamsi.
Menambahkan, Nelson Metubun, Kepala Dinas TPH provinsi Sulawesi Tengah mengatakan selain padi, jagung memiliki potensi besar di prov sulteng. Hampir semua jagung yg ada di provinsi sulteng dijual ke provinsi gorontalo.
“Ada dua kabupaten yang secara rutin ekspor yaitu parimo untuk tanaman durian, dan palu di poktan duyu bangkit, anggurnya lengkap, semua jenis anggur ada mulai yg impor dan lokal, di sulteng IP 400, jadi tidak ada jeda dalam proses pertaniannya”, jelas Nelson Metubun.
Secara teknis, Deecy J Kemur yang merupakan koordinator penyuluh provinsi Sulawesi Tengah menjelaskan bahwa petani di sulteng sudah sebagian besar bertani organik, karena penyuluh sudah mengajak untuk bertani organik.
“Saat ini penggunaan pestisida menggunakan pestisida nabati. Untuk sayuran sudah mengarah ke organik. Penyuluh itu polivalen dan harus serba bisa. Penyuluh harus bisa merubah sikap petani. Penyuluh mengajak petani tidak hanya bertani tapi hasil produksi harus bisa diolah bahkan pemasaran”, ujar Deecy J Kemur.
Petani milenial Sulawesi Tengah pun telah bertekad untuk menerapkan inovasi- inovasi dalam menjalankan usaha taninya.
Komentar