Dalam hal ini, manajemen profesional, teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, dan kelembagaan yang kuat juga menjadi faktor penting dalam pencapaian tujuan Food Estate.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun konsep ini menarik, program ini sebenarnya telah diimplementasikan sebelumnya, namun dengan hasil yang belum optimal.
Tantangan dalam penggunaan lahan dan peningkatan produksi pangan masih menjadi fokus perbaikan.
Dalam konteks ini, Food Estate diarahkan pada pengembangan agribisnis di pedesaan, dengan pemberdayaan masyarakat adat atau lokal sebagai landasan utama.
Berbagai komoditas diberdayakan dalam program ini, seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, tebu, serta peternakan sapi dan ayam.
Pada tahun 2021, program Food Estate diterapkan di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Papua (Merauke), dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Fokus utama pada tahun tersebut adalah pengembangan tanaman padi, dengan tujuan utama meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
- Bibit unggul
- BPPSDMP
- budidaya tanaman
- cara menanam
- Dedi Nursyamsi
- Diversifikasi pertanian adalah
- food estate
- Insan Pertanian
- Intensifikasi
- Kedaulatan Pangan
- Kementan
- Ketahanan Pangan
- Krisis Pangan Global
- Mentan SYL
- Padang 2023
- PANGAN
- Pangan Nasional
- pemupukan
- PERTANIAN
- Petani Milenial
- Petani Muda
- rehabilitasi
- revolusi hijau
- SDM Pertanian
- Smart Farming
- SYL
- Tanaman
- Tani
- Teknologi Pangan
- Teknologi Pertanian
- Tumbuhan
7 Komentar