Kegiatan penyuluhan pertanian itu tidak seperti kegiatan teknis, tapi lebih kepada pemberdayaan dan penguatan SDM.

Dalam menghadapi tantangan saat ini, penyuluh pertanjan harus mampu memotivasi dirinya untuk dapat berkinerja baik, mau meningkatkan kapasitas dirinya melalui pelatihan atau bimtek dan tak kalah penting adalah mau adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi, ungkap Bustanul.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo yang mendampingi Kapusluhtan, Rahmat A.W Pomalingo mengatakan saat ini semua BPP di Kabupaten Gorontalo sudah terstandar baik bangunan dan aktivitasnya.

“Salah satu aktivitas adalah bagaimana BPP menjadi tempat bagi petani untuk mendapatkan akses KUR dengan didampingi oleh penyuluh pertanian, imbuhnya.

Rahmat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian yang telah mengalokasiksn Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 kepada Kabupaten Gorontalo.

“Tahun ini, semua 19 BPP di Kabupaten Gorontalo menndapatkan alokasi DAK Non Fisik, berupa bantuan paket data, pelatihan tematik dan sosialisasi pengukuran geospasial. Itu sangat membantu dan bermanfaat bagi para penyuluh yang ada di BPP, pungkasnya. (ZM/NF)