Saat ini Pemda giat mengajak petani untuk mengaplikasi pemupukan berimbang termasuk pupuk organik, hal tersebut mengingat harga pupuk sangat mahal. “Kita dorong terus, bagaimana petani bisa memahami dan melakukan pembuatan pupuk organik, mengingat pupuk sekarang itu yang disubsidi itu tinggal 2 yaitu urea dengan phonska. Padahal pertanaman itu juga membutuhkan pupuk organik sehingga memang didorong petani-petani kita bagaimana bisa mengupayakan sendiri dengan menggunakan bahan yang ada disekitarnya”, tegas Andi Agustina.
Ia mengungkapkan, penyuluh-penyuluh di Pangkep itu membawahi 1 desa 1 kelurahan, aktif memberikan bimbingan dan selalu berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya sehingga semuanya berjalan lancar.
“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui program SIMURP kepada KWT, kini hasilnya sudah sangat bagus karena disitu sudah ada sentuhan teknologi. Produk-produk yang dihasilkan sudah berdaya saing dan pemasarannya juga dibantu oleh Pemda selain pemasaran yang dilakukan sendiri oleh semua anggota”, tambahnya.
Tinggalkan Balasan