Cara Menghadapi Ancaman Antraks pada Ternak Sapi, Berikut Langkah-Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Penyakit antraks pada hewan ternak sapi, ini cara pencegahannya. Wabah penyakit antraks yang baru-baru ini terjadi di Yogyakarta telah menarik perhatian pemerintah setempat.

Dokter hewan dan penyuluh saat ini sedang giat melakukan pemeriksaan pada hewan ternak dan mengambil langkah-langkah pencegahan dengan memberikan vaksin antraks melalui penyuntikan.

Antraks, atau juga dikenal sebagai radang limpa, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular kepada manusia.

Penyakit antraks dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, udara yang terkontaminasi, atau melalui konsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

Salah satu tipe antraks yang paling mematikan adalah antraks pernapasan.

Bakteri antraks dapat membentuk spora dan bertahan hidup di tanah selama puluhan tahun.

Oleh karena itu, bangkai hewan yang terkena antraks tidak boleh dibiarkan di tempat terbuka atau diperlakukan secara sembarangan, karena hal tersebut dapat memicu pembentukan spora oleh bakteri dan penyebarannya ke lingkungan sekitar.

Penularan antraks pada hewan sapi terjadi melalui luka pada kulit, inhalasi spora yang terhirup melalui udara, atau melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Sedangkan pada manusia, penularan dapat terjadi melalui luka pada kulit, inhalasi spora, atau melalui saluran pencernaan jika seseorang mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi.

Masa inkubasi bakteri antraks relatif singkat dan bervariasi antara 3 hingga 5 hari.

Penting untuk waspada terhadap gejala sapi yang tiba-tiba jatuh dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa hewan tersebut telah terinfeksi antraks.

Gejala klinis lainnya dari penyakit antraks pada sapi antara lain gangguan pernapasan, demam tinggi, kelemahan dan gemetar, pembengkakan kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh (seperti dada, leher, dan alat kelamin), diare yang berdarah, serta pada kasus yang parah, dapat terlihat darah berwarna merah kehitaman keluar dari hidung, telinga, mulut, anus, dan vagina.

Pencegahan Penyakit Antraks Pada Hewan Ternak Sapi

Penyakit antraks pada tahap awal yang masih ringan dapat diatasi dengan pemberian antibiotik seperti penisilin dan tetrasiklin.

Hewan sapi yang terinfeksi harus segera dipindahkan ke kandang isolasi.

Tujuan pemindahan ini adalah untuk mencegah penularan kepada hewan lain yang masih sehat.

Sementara itu, bangkai hewan yang mati akibat penyakit antraks harus dibakar atau dikubur dengan benar untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Pencegahan penyakit antraks dapat dilakukan dengan melaksanakan program vaksinasi secara teratur setiap tahun di daerah yang terdampak wabah, mengawasi dan mengontrol pergerakan hewan ternak secara ketat, serta mengisolasi hewan yang sakit atau diduga terinfeksi.

Pencegahan merupakan langkah yang krusial dalam mengendalikan penyebaran penyakit antraks dan melindungi hewan ternak serta manusia dari risiko infeksi.

Dengan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh wabah antraks dan menjaga keamanan hewan ternak dan populasi manusia yang berhubungan dengan mereka.

Komentar