GOWA – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mengirimkan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk mengikuti program Specified Skilled Worker (SSW).
Hal ini dilakukan untuk mencetak sumber daya manusia pertanian unggul dan mampu berdaya saing di tingkat global.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi berharap peserta SSW di Jepang dapat meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian atau peternakan.
“Saat kembali ke Indonesia, diharapkan mereka dapat mentransfer teknologi dan mindset dalam mengelola agribisnis serta dapat meningkatkan mutu lulusan alumni politeknik lingkup Kementerian Pertanian sebagai petani milenial yang sukses” ujar Dedi.
“Peserta akan dilatih mengenai teknis dan manajemen pertanian, Budaya dan Bahasa Jepang. Mereka juga akan ditingkatkan fisik mental dan disiplinnya. kesempatan ini menjadi peluang yang bagus untuk meningkatkan mutu lulusan alumni Politeknik lingkup Kementerian Pertanian,” tambah Dedi.
Polbangtan Gowa sebagai kampus vokasi BPPSDMP Kementan turut menyiapkan alumninya qualified Job Seeker maupun job creator.
Job seeker berarti bahwa mereka menjadi tenaga kerja yang terampil yang siap untuk ditempatkan di seluruh sektor dunia usaha dan industri baik di dalam maupun luar negeri. Sementara Job creator berarti dapat menjadi agropreneur dan membuka lapangan kerja di bidang pertanian.
Dalam upaya menyiapkan tenaga kerja job seeker, Polbangtan Gowa BPPSDMP Kementan bekerja sama dengan Persol Global Workforce memberikan pelatihan Bahasa dan budaya Jepang untuk mahasiswa yang duduk di tingkat 4.
Pelatihan Bahasa Jepang di Polbangtan Gowa telah dilaksanakan sejak April tahun 2023. Skema pelatihan dilaksanakan hybrid dengan menghadirkan local teacher dari LPK. Yawata Gowa, dan Foreign Teacher langsung dari Persol Global Workforce Jepang.
Bagi mereka yang telah melaksanakan Pelatihan Bahasa Jepang selama 4-6 bulan, kemudian diikutkan tes JFT Basic dan ASAT.
JFT Basic atau Japan Foundation Test for Basic merupakan tes Bahasa Jepang yang mengukur kemampuan Bahasa Jepang dasar untuk berkomunikasi. Sementara Agriculture Skill Assessment (ASAT) Test merupakan tes keterampilan kerja bidang pertanian.
Jika peserta pelatihan lulus kedua tes tersebut maka akan diberangkatkan sebagai pekerja profesional bidang pertanian di Jepang dengan penghasilan lebih dari 21 juta per bulan.
Kebutuhan tenaga kerja di Jepang memang sangat besar. Hal tersebut tidak lepas dari kurangnya tenaga kerja produktif di negeri tersebut. Oleh karena itu gayung bersambut Polbangtan Gowa menyiapkan para alumninya mengisi tenaga professional sektor pertanian disana.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menyebutkan bahwa ada target jangka Panjang mengirim tenaga kerja profesional ke Jepang, yaitu pengalaman kerja membangun pertanian melalui teknologi yang maju di Indonesia.
“Setelah mereka bekerja apakah selama 3 atau 5 tahun dan kembali ke Indonesia, mereka bisa membangun daerah masing- masing dengan menerapkan teknologi yang mereka pelajari di Jepang,” ujarnya.
BPPSDMP Kementan menargetkan Sebanyak 500 orang alumni yang akan diberangkatkan bekerja di Jepang .
Pada tahun 2023 ini, Polbangtan Gowa meluluskan 8 orang alumninya untuk bekerja menjadi tenaga profesional SSW di Jepang. Ke 8 orang tersebut diberangkatkan secara bertahap disesuaikan kesiapan host farmer disana.
Pemberangkatan gelombang pertama 2 orang dimulai hari Minggu, (03/12/2023). Keduanya merupakan alumni jurusan pertanian atas nama Irnandiani Poluan dan Theresa Cinthia. Alumni Polbangtan Gowa asal Manado tersebut diberangkatkan melalui terminal II Bandara Soekarno Hatta Tangerang Bersama 3 alumni lainnya dari Polbangtan YOMA.
Mereka akan bekerja di Miyazaki-ken, Miyakonojo-shi Japan, Host Farmer yang memproduksi komoditas beras, Ubi, Wortel, Bawang Putih dan Jahe.
Untuk pemberangkatan Gelombang berikutnya ada 6 orang alumni lagi mulai pertengahan Desember 2023 dan awal Januari 2024 mendatang.
Komentar