Sebastiao Salgado dan istrinya, Menumbuhkan 2 Juta Pohon

Sebastiao Salgado dan istrinya, dikenal oleh publik pada tahun 2019, karena prestasi positif mereka yaitu menumbuhkan 2 juta tanaman.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), sekitar 129 juta hektar hutan, luasnya hampir setara dengan ukuran Afrika Selatan, telah hilang dari Bumi sejak tahun 1990, akibat penggundulan hutan.

Luas area sebesar negara Panama hilang setiap tahunnya.

Sebanyak 15 persen dari total emisi gas rumah kaca berasal dari penggundulan hutan, dan berbagai spesies tumbuhan dan hewan kehilangan habitat setiap hari.

Angka yang fantastis bagi kehancuran planet kita ini, dan tidak mungkin dibiarkan terus.

Sebastiao Salgado dan istrinya, Menumbuhkan 2 Juta Pohon

Dilansir dari Bored Panda, Salgado adalah seorang fotografer, yang telah memenangkan hampir setiap penghargaan utama dalam fotojurnalistik dan menerbitkan lebih dari setengah lusin buku.

Pada tahun 1990-an, setelah lelah fisik dan emosi, setelah mendokumentasikan kekejaman genosida Rwanda, ia kembali ke daerah asalnya di Brasil yang dulunya ditutupi oleh hutan hujan tropis yang lebat.

Dia kaget dan hancur, mengetahui area tersebut pada waktu itu gersang tanpa pepohonan hutan dan tanpa kehidupan liar, tetapi istrinya, Lélia, percaya bahwa daerah tersebut bisa dipulihkan seperti kejayaan lamanya.

“Tanahnya sakit seperti saya, semuanya hancur,” ucap Salgado dalam The Guardian pada tahun 2015.

“Hanya sekitar 0,5% tanah yang ditutupi pohon. Lalu istri saya memiliki ide untuk menanam kembali hutan ini. Dan ketika kami mulai melakukannya, maka semua serangga, burung, dan ikan kembali, dan berkat peningkatan jumlah pohon, saya seperti dilahirkan kembali, inilah saat paling penting.”

Bersama-sama, Sebastião dan Lélia mendirikan Instituto Terra, sebuah organisasi kecil yang sejak itu telah menanam 4 juta bibit pohon dan berhasil menghidupkan kembali hutan yang mati.

“Mungkin kami memiliki solusi,” ujar Salgado.

“Ada satu makhluk yang dapat mengubah CO2 menjadi oksigen, yaitu pohon. Kita perlu memulai penanaman pohon dalam skala besar. Anda perlu hutan dengan banyak pohon, dan mengumpulkan biji-bijian di wilayah yang sama dengan tempat Anda menanamnya agar ular dan rayap tidak datang. Dan jika Anda menanam hutan yang tidak cocok, populasi hewan tidak akan tumbuh, dan hutan akan sunyi.”

Oleh karena itu, setelah merawat dengan sangat hati-hati untuk memastikan bahwa semua yang ditanam adalah tanaman asli yang dapat bertahan hidup di area tersebut, akhirnya tempat itu berkembang pesat dalam 20 tahun berikutnya.

Kehidupan liar akhirnya kembali, di tempat yang sebelumnya sunyi mati, sekarang terdengar keriuhan panggilan burung dan desisan serangga.

Secara keseluruhan, sekitar 172 spesies burung, 33 spesies mamalia, 293 spesies tumbuhan, 15 spesies reptil, dan 15 spesies amfibi telah kembali, sebuah ekosistem lengkap yang dibangun dari awal.***

Komentar