wartanionline.com – Penyakit antraks merupakan ancaman serius bagi kesehatan hewan ternak dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyerang ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Penularan dapat terjadi melalui tanah, pakan, air yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting untuk menghindari penyebaran yang lebih luas.

Tantangan dalam Pencegahan

Salah satu tantangan utama dalam mencegah meluasnya kasus antraks adalah fakta bahwa sebagian besar hewan yang terinfeksi telah disembelih dan dijual dalam bentuk daging sebelum infeksi diketahui. Kondisi ini menyulitkan pelacakan sumber infeksi dan berpotensi meningkatkan penyebaran penyakit, baik ke hewan lain maupun ke manusia yang mengonsumsi daging tersebut.

Langkah Pencegahan yang Dilakukan

Pemerintah dan instansi terkait telah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan risiko penyebaran antraks, antara lain:

  • Pemantauan Ketat di Rumah Potong Hewan (RPH)
    Salah satunya dilakukan di RPH Segoroyoso, Pleret. Petugas melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan yang akan disembelih, termasuk kondisi fisik dan gejala-gejala penyakit menular.

  • Edukasi kepada Peternak
    Peternak diberikan penyuluhan mengenai gejala antraks, cara penularannya, dan pentingnya segera melaporkan jika ada hewan yang menunjukkan tanda sakit atau mati mendadak.

  • Vaksinasi Ternak Secara Berkala
    Vaksinasi massal menjadi salah satu cara paling efektif dalam mencegah penyebaran penyakit. Ternak yang divaksinasi memiliki kekebalan terhadap bakteri penyebab antraks.

  • Pengawasan Distribusi Daging
    Pemeriksaan daging di pasar dan tempat pemotongan liar turut diperketat. Daging yang dicurigai berasal dari hewan sakit langsung diamankan dan dimusnahkan.

  • Penanganan Bangkai dengan Benar
    Hewan yang mati mendadak harus ditangani dengan cara yang aman, seperti dikubur dalam-dalam dan diberi disinfektan untuk mencegah sporulasi bakteri di tanah.

Pentingnya Kesadaran Kolektif

Pencegahan penyebaran antraks tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan partisipasi aktif dari para peternak, pedagang, dan masyarakat dalam melaporkan kasus mencurigakan, mengikuti prosedur vaksinasi, serta memastikan daging yang dikonsumsi berasal dari sumber terpercaya dan sehat.

Kesimpulan
Penyebaran penyakit antraks pada ternak bisa dicegah dengan sinergi antara pengawasan ketat, edukasi, vaksinasi, dan penanganan yang cepat terhadap kasus yang ditemukan. Dengan langkah preventif yang tepat, risiko meluasnya penyakit ini dapat diminimalkan, menjaga kesehatan hewan ternak sekaligus melindungi masyarakat.