MAROS – Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa tahun terakhir, sektor ini terus tumbuh dan bahkan tetap tumbuh postif saat sektor lain terpuruk di masa pandemi.
Namun di sisi lain Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau ekitar 8 persen dari total petani kita 33,4 juta orang. Sisanya lebih dari 90 persen termasuk petani kolonial atau petani yang sudah tua.
Mengatasi hal tersebut maka bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mencanangkan Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) untuk mempercepat proses regenerasi petani di Indonesia.
Saat ini program YESS baru menyasar empat provinsi di Indonesia yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan yang terbagi di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Maros, Bulukumba, Bantaeng dan Bone. Pada tahun 2023 ini rencananya akan ditambah satu kabupaten lagi yaitu Gowa.
Melalui penyediaan fasilitas, bimbingan dan pelatihan kepada anak muda untuk menjadi wirausahawan di sektor pertanian, Program YESS dijadikan proyek percontohan pengembangan regenerasi petani di pedesaan.
Perihal regenerasi petani, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, “Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini”, kata Syahrul.
Mentan pun optimis ditangan generasi muda, sektor pertanian akan lebih maju, kebutuhan akan pangan hingga ketahanan pangan pun akan terwujud.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, menyatakan program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.
Untuk menkonsolidasikan program tahun 2023, Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar melakukan audiensi dengan Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam (23/02).
Didampingi Project manager YESS PPIU Sulsel Kisman A. Arsyad beserta tim Mobilizer dan Fasmud, audiensi dilakukan di ruang kerja Bupati Kabupaten Maros.
Pada kesempatan tersebut Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar memanfaatkan waktu untuk meminta dukungan atas suksesnya Program YESS di Kabupaten Maros.
“Keberhasilan Program YESS di Kabupaten Maros juga menjadi harapan besar bagi kami. Kami mohon dukungan Bapak Bupati dan Pemerintah Kabupaten Maros dalam pelaksanaan Program YESS kedepannya” ujar Detia.
Merespon Direktur Polbangtan Gowa, Bupati menangapi positif dan akan terus mensupport Program YESS di daerahnya.
“Kami akan terus mensupport, dan apa yang bisa kami support silahkan menghubung bapak Kadis. Apalagi, fasmud Program YESS juga merupakan pejuang kami dalam menyukseskan Program YESS yang bersinergi dengan program pemerintah Kabupaten Maros” ujar Andi Syafril Chaidir Syam.
Kolaborasi yang baik untuk Program YESS bersama Pemda Maros, dapat dilihat dengan adanya infrastruktur yang bisa digunakan untuk kelancaran Program, misalnya saja seperti rumah kemasan produk pertanian.
Terakhir, Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam berharap di akhir proyek Program YESS nantinya dapat mencetak 10.000 orang penerima manfaat.
“Semoga di akhir proyek, di Tahun 2025 ada 10.000 orang penerima manfaat program YESS di Bidang Pertanian” tutupnya. (Humas Polbangtan Gowa)
Komentar