wartanionline.com – Cocor bebek dengan nama latin Bryophyllum pinnatum atau Kalanchoe pinnata merupakan salah satu jenis tanaman herbal tradisional di Indonesia.

Tanaman yang termasuk dalam suku Crassulaceae ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, tetapi juga digunakan daunnya untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.

Menurut laman repository.ump.ac.id, cocor bebek berasal dari Madagaskar, namun dapat tumbuh di Indonesia karena kesamaan iklim dan cuaca. Lantas, bagaimana karakteristik hingga manfaat cocor bebek?

Ciri-Ciri Cocor Bebek

Mengacu pada digilib.afi.ac.id, morfologi atau ciri fisik cocor bebek mencakup:

  • Tanaman semak atau semusim dengan tinggi 30-100 cm.
  • Batang berbentuk segi empat, lunak, tegak, beruas, dan berwarna hijau.
  • Daun tebal, lonjong, tunggal, berujung tumpul, bertangkai pendek, bertepi gerigi, dan pangkal membundar.
  • Panjang daun 5-20 cm dan lebar 2,5-15 cm.
  • Bunganya berbentuk malai, menggantung, majemuk, dengan kelopak silindris.
  • Warna bunga merah keunguan dengan delapan benang sari dan putik sekitar 4 cm.
  • Buah berbentuk kotak dan berwarna ungu dengan noda putih.
  • Biji kecil berwarna putih.
  • Berakar tunggang berwarna kuning keputihan.

Secara klasifikasi ilmiah, cocor bebek termasuk dalam:

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Saxifragales
  • Famili: Crassulaceae
  • Genus: Kalanchoe
  • Spesies: Kalanchoe pinnata

Habitat Cocor Bebek

Berdasarkan repository.radenintan.ac.id, cocor bebek tersebar di daerah tropis dan dapat hidup di daerah dengan kandungan air tanah yang melimpah.