wartanionline.com – Konsep minimalisme dalam desain rumah menekankan kesederhanaan, kerapihan, dan ketertiban. Namun, tidak semua tanaman hias sesuai dengan estetika minimalis.

Beberapa tanaman memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah menggugurkan daun, atau tampil terlalu mencolok, sehingga bertolak belakang dengan prinsip minimalisme.

Dilansir dari The Spruce (23/2/2025), berikut adalah 7 jenis tanaman hias yang sebaiknya dihindari dalam rumah minimalis:

1. String of Pearls – Tanaman yang Terus Menggugurkan Daunnya

String of pearls atau senar mutiara memiliki tampilan unik dengan sulur kecil berbentuk seperti untaian mutiara.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Tanaman ini mudah menjatuhkan “mutiara”-nya, membuat lantai sering kotor.
✔ Memerlukan pemangkasan rutin agar tidak terlihat berantakan.
✔ Sulurnya yang panjang bisa tampak tidak rapi dan mengganggu estetika minimalis.

2. Polka Dot Plant – Warna Cerah yang Mengganggu Estetika

Polka dot plant memiliki daun berbintik-bintik warna cerah, seperti merah muda atau putih.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Warna merah muda atau putihnya terlalu mencolok, menciptakan gangguan visual.
✔ Tumbuh cepat dan membutuhkan pemangkasan rutin agar tidak berantakan.
✔ Tidak sesuai dengan estetika tenang dan seragam yang dicari dalam desain minimalis.

3. Monstera – Pertumbuhan Cepat dan Sulit Dikendalikan

Monstera deliciosa sering dipilih karena tampilannya yang eksotis, tetapi tidak selalu cocok untuk rumah minimalis.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Pertumbuhan sangat cepat, bisa mencapai 30–60 cm per tahun.
✔ Daun besar berlubang membuatnya terlihat kurang rapi.
✔ Jika tidak dipangkas, tanaman ini bisa memenuhi ruangan dan mengganggu kesan lapang.

4. Pohon Ficus – Mudah Menggugurkan Daun

Pohon ficus sering digunakan untuk dekorasi ruang perkantoran atau hotel karena kesan elegannya.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Mudah menggugurkan daun, terutama jika terkena angin atau cahaya berlebih.
✔ Memerlukan perawatan ekstra agar tidak mengotori lantai.
✔ Sulit dirawat dan bisa tampak tidak teratur jika tidak dikelola dengan baik.

5. Air Plant – Perawatan yang Rumit dan Tidak Praktis

Air plant sering dianggap sebagai tanaman simpel karena tidak memerlukan tanah.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Harus direndam dalam air setiap minggu, sehingga memerlukan wadah khusus.
✔ Tidak dapat diletakkan begitu saja, perlu tempat khusus untuk menampilkan koleksinya.
✔ Bertentangan dengan konsep minimalisme yang mengutamakan kesederhanaan dan efisiensi.

6. Croton – Warna-Warni yang Terlalu Mencolok

Tanaman croton dikenal dengan daun berwarna-warni yang sangat mencolok.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Pola warna yang terlalu mencolok menciptakan “kekacauan visual”.
✔ Mudah menggugurkan daun, terutama saat mengalami perubahan lingkungan.
✔ Tidak sesuai dengan estetika sederhana yang diutamakan dalam desain minimalis.

7. Pakis – Tumbuh Terlalu Besar dan Membutuhkan Kelembapan Tinggi

Pakis pernah populer di era Victoria, tetapi tidak cocok untuk desain rumah minimalis modern.

Mengapa tidak cocok untuk rumah minimalis? ✔ Tumbuh besar dan lebat, seperti pakis Boston yang bisa mencapai 90 cm.
✔ Memerlukan kelembapan tinggi dan suhu stabil antara 18-24°C, yang sulit dipertahankan di dalam ruangan minimalis.
✔ Sering membutuhkan penyemprotan air untuk menjaga kelembapannya, menambah kerepotan dalam perawatan.