wartanionline.com – Saat mendengar kata “anggur,” kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau hijau dengan rasa asam menyegarkan. Namun, anggur laut menyajikan pengalaman rasa yang sepenuhnya berbeda! Berbeda dari buah anggur, anggur laut justru menawarkan rasa asin khas laut yang gurih dan sedikit pedas seperti lada. Teksturnya yang renyah dan bentuknya yang unik membuat anggur laut menarik perhatian para pencinta kuliner laut.

Apa Itu Anggur Laut?

Anggur laut merupakan jenis rumput laut dari keluarga Caulerpaceae dengan nama ilmiah Caulerpa racemosa. Tanaman laut ini tumbuh membentuk bulatan-bulatan kecil yang menyerupai buah anggur, sehingga masyarakat menyebutnya “anggur laut”. Warna hijau cerah dan tekstur menyerupai kaviar memberi anggur laut daya tarik visual tersendiri.

Menurut jurnal Identifikasi Jenis Anggur Laut (Caulerpa ssp.) oleh Ines Septiyaningrum dkk. (2020), anggur laut termasuk dalam genus Caulerpa dan menyimpan banyak potensi gizi serta manfaat kesehatan.

Anggur Laut Bisa Dimakan

Masyarakat Indonesia telah lama mengonsumsi anggur laut. Di berbagai daerah, rumput laut ini mendapatkan nama lokal seperti Latoh di Jawa, Bulung Boni di Bali, dan Lawi-Lawi di Sulawesi. Biasanya, masyarakat menyajikan anggur laut sebagai lalapan, campuran urap, atau pelengkap hidangan laut.

Tak hanya lezat, anggur laut juga mengandung senyawa bioaktif seperti antibakteri, antijamur, dan antitumor. Para peneliti juga menemukan bahwa rumput laut ini berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah dan membantu mengatasi penyakit gondok berkat kandungan mineral dan yodiumnya yang tinggi.

Ciri Khas Anggur Laut

Peneliti Gede Ari Yudasmara dalam risetnya tahun 2014 menjelaskan bahwa anggur laut memiliki struktur khas: tangkai utama menggantungkan bulatan-bulatan kecil (ramuli) yang tumbuh rapi di sepanjang stolon. Pada masa reproduksi, anggur laut mengeluarkan cairan putih susu sebagai tanda pelepasan gamet, lalu meluruh dan menghancurkan diri secara alami.

Di Mana Anggur Laut Tumbuh?

Anggur laut menyebar luas di wilayah tropis dan subtropis seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Taiwan. Di Indonesia sendiri, rumput laut ini tumbuh di perairan dangkal hingga kedalaman 200 meter, baik di pasir keras, lumpur, maupun di celah karang mati. Ia bertahan di berbagai kondisi laut—baik yang berombak kuat maupun yang tenang—berkat akarnya yang kokoh dan bercabang pendek.

Peneliti Atmadja dkk. dalam buku Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia (1996) mencatat bahwa anggur laut mampu menyesuaikan diri di daerah yang terus tergenang maupun yang hanya terendam saat pasang surut.

Potensi Ekonomi yang Menjanjikan

Selain kenikmatan rasa dan manfaat kesehatan, anggur laut juga menawarkan potensi ekonomi yang besar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaporkan bahwa harga anggur laut berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per kilogram, tergantung pada kualitas dan cara pengolahan.

Sayangnya, produksi dan distribusi anggur laut masih terbatas. Produk ini lebih mudah ditemukan di daerah pesisir, sementara di kota-kota besar belum banyak yang menjualnya secara luas. Meski demikian, tren konsumsi makanan sehat dan alami mendorong permintaan pasar untuk anggur laut.