Digitalisasi pertanian adalah sebuah teknologi digital pada sektor pertanian. Teknologi digital pertanian ini merupakan sebagai penerapan suatu teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai, jaringan, jasa dan aplikasi pada sektor pertanian.
Tujuan dari adanya penggunan dari digitalisasi pertanian ini adalah untuk membantu para pelaku sektor pertanian dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan sumber daya.
Munculnya digitalisasi ini juga bisa memberi peluang untuk menghadirkan inovasi pada sektor pertanian. Dengan adanya inovasi ini juga diharapkan dapat memberi manfaat untuk meringankan pekerjaan petani dan meningkatkan produktivitas.
Adanya suatu kemudahan akses internet yang menjadi bagian dari digitalisasi ini juga dapat membantu para petani. Dimana, para petani bisa memanfaatkan internet untuk melihat prakiraan cuaca.
Seperti yang kita tahu, cuaca ini menjadi salah satu komponen yang sangat krusial dalam menentukan keberhasilan seorang petani. Seperti, saat prakiraan cuaca sangat panas, maka petani perlu melakukan kegiatan pengairan agar tanaman tidak layu.
Tak hanya itu, dengan akses internet yang mudah ini para petani juga dapat mencari informasi mengenai hama dan penyakit pada tanaman. Dengan begitu suatu penanganannya akan menjadi lebih mudah dan mencegah gagal panen.
Jadi, dengan kehadiran teknologi digital ini tentu saja dapat meningkatkan pengetahuan teknis petani dan memungkinkan untuk bisa melakukan perhitungan dalam sektor pertanian.
Misalnya, perhitungan penggunaan pupuk, bibit atau input pertanian lain secara lebih efisien dan juga dapat meningkatkan pengambilan keputusan petani berdasarkan informasi mengenai cuaca, pengelolaan tanaman, kondisi pasar hingga data ternak.
Perlu diketahui juga, adanya digitalisasi pertanian ini juga sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan produksi berkelanjutan.
Digitalisasi pertanian ini dapat memudahkan proses pengolahan pertanian dengan bantuan berbagai teknologi, contohnya seperti penggunaan drone.
Dalam pemasarannya pun, adanya digitalisasi ini juga sangat membantu dimana hadirnya berbagai platform online yang dapat memudahkan produk pertanian untuk dipasarkan.
Tak hanya itu, dengan adanya paltform online ini juga bisa memberikan kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan dari sisi konsumen.
Tetapi tetap saja akan ada beberapa poin negatifnya dari adanya digitalisasi ini, seperti pengikisan budaya dimana yang dulunya budaya gotong royong lestari.
Saat ini hal tersebut mulai kian memudar akibat kurangnya interaksi sosial dengan tergantinya manusia dengan mesin-mesin.
Dengan tergantinya manusia oleh dengan mesin-mesin pada bidang pertanian dalam hal ini buruh juga bisa berpotensi untuk meningkatkan potensi pengangguran.
Adanya digitalisasi pertanian ini pada dasarnya memiliki potensi dan baik untuk diterapkan di Indonesia, tinggal bagaimana kita bisa mengubah pola pikir guna memaksimalisasi dan mendayagunakan era digital ini sebaik mungkin.
Komentar