wartanionline.com – Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan penting yang dikenal di seluruh dunia. Selain menjadi minuman berkafein yang digemari, tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Berikut pembahasan lengkap mengenai tanaman teh, mulai dari klasifikasi ilmiah hingga cara budidayanya.
1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Teh
-
Kingdom: Plantae
-
Divisi: Spermatophyta
-
Subdivisi: Angiospermae
-
Kelas: Dicotyledone
-
Subkelas: Choripetalae
-
Ordo: Theales
-
Famili: Theaceae
-
Genus: Camellia
-
Spesies: Camellia sinensis
-
Varietas: Camellia sinensis var. sinensis dan Camellia sinensis var. assamica
Nama Camellia berasal dari penghargaan terhadap seorang misionaris dan ahli botani asal Ceko, Georg Kamel, yang meskipun bukan penemunya, namanya diabadikan oleh ilmuwan taksonomi Carl Linnaeus.
2. Morfologi Tanaman Teh
Tanaman teh merupakan perdu hijau abadi dengan tinggi alami bisa mencapai 6–9 meter, namun dipangkas menjadi sekitar 1 meter agar mudah dipanen. Beberapa ciri morfologi utamanya adalah:
-
Daun: Tunggal, tersusun berselang-seling, berbentuk lanset dengan tepi bergerigi. Daun muda lebih cerah dan berbulu di pucuk.
-
Batang: Berkayu, tumbuh tegak namun kecil. Jika tidak dipangkas, tumbuh menyerupai pohon cemara.
-
Akar: Akar tunggang dengan sedikit cabang. Sistem perakarannya dangkal dan peka terhadap struktur tanah.
-
Bunga: Tunggal, keluar dari ketiak daun. Berwarna putih harum, berkelopak 5–6, dan mengandung benang sari berwarna kuning.
-
Buah dan Biji: Berwarna hijau, berubah kecokelatan saat tua. Biji berkeping dua, berbentuk bulat pipih.
3. Jenis-Jenis Teh Berdasarkan Pengolahan
-
Teh Putih
Terbuat dari pucuk dan dua daun muda. Proses pengolahan paling sederhana, hanya pelayuan dan pengeringan. -
Teh Hijau
Dibedakan menjadi:-
Panning Type (Cina): Daun dilayukan dan dipanaskan dalam panner.
-
Steaming Type (Jepang): Daun dilayukan dan dikukus untuk menonaktifkan enzim oksidasi.
-
-
Teh Oolong
Merupakan teh semi-fermentasi. Daun dilayukan, digulung, dan difermentasi sebagian sebelum dikeringkan. -
Teh Hitam
Jenis paling banyak diproduksi. Proses fermentasi penuh membuat warnanya lebih gelap. Pengolahannya bisa dengan metode ortodoks atau CTC (crushing-tearing-curling).
4. Manfaat dan Khasiat Teh
Teh dikenal mengandung antioksidan tinggi, terutama katekin, polifenol, dan flavonoid. Beberapa manfaat kesehatan dari konsumsi teh:
-
Menurunkan risiko kanker (perut, payudara, mulut, prostat).
-
Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
-
Menstabilkan tekanan darah tinggi.
-
Membunuh bakteri dalam tubuh.
-
Meningkatkan fungsi kardiovaskular dan metabolisme.
5. Syarat Tumbuh Tanaman Teh
-
Iklim: Curah hujan ≥ 2.000 mm/tahun, suhu 13–25°C, kelembaban tinggi.
-
Ketinggian: Bisa tumbuh dari dataran rendah (100 m dpl) hingga dataran tinggi (>1.200 m dpl).
-
Tanah: Cocok di Andosol, Regosol, Latosol, dan tanah berstruktur gembur, remah, dan ber-pH 4,5–6,0.
-
Cahaya: Membutuhkan sinar matahari cukup, terutama saat fase pertumbuhan aktif.
6. Cara Budidaya Tanaman Teh
-Persiapan Lahan dan Bibit
-
Pilih lokasi dengan drainase baik.
-
Gunakan bibit dari stek berkualitas.
-
Campur media tanam (topsoil dan subsoil) dengan pupuk sesuai kebutuhan.
-
Gunakan polybag atau bedengan untuk pembibitan.
-Penanaman
-
Tanam stek sedalam 4–5 cm, gunakan sungkup plastik pada awal fase tanam.
-
Buka sungkup secara bertahap dalam 2–3 minggu hingga tanaman kuat.
-Pemeliharaan
-
Pengendalian gulma secara mekanis atau kimia.
-
Pemupukan sesuai kebutuhan tanah dan tanaman.
-
Pengendalian hama dan penyakit dengan metode terpadu.
-Panen dan Pascapanen
-
Panen dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun.
-
Petik pucuk muda sesuai rumus petik.
-
Frekuensi pemetikan: 6–12 hari sekali tergantung varietas dan kondisi lingkungan.
-
Gunakan keranjang bambu atau waring untuk menampung hasil petikan.
-
Lakukan pengolahan segera untuk menjaga kualitas teh.
Comment