Kedua narasumber tersebut baru saja mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian karena telah melakukan inovasi dalam produksi pupuk organik.
Dalam kesempatan tersebut, Yayan Royan menjelaskan bahwa pupuk organik bisa dibuat dengan bahan sampah rumah tangga.
“Semua sampah rumah tangga bisa dijadikan menjadi pupuk organik, kecuali kain, plastik, karet, kaca dan busa”, jelasnya.
Lebih lanjut Yayan mengatakan bahwa untuk mencapai harmonisasi harus menerima apa adanya petani. Masuk ke dalam relung sosial petani, dari situ kita bisa memasukan input untuk menjadi lebih baik lagi.
Sementara Dede Sopyandi mengatakan bahwa sudah sepatutnya seorang Penyuluh Pertanian membina petani ke arah pertanian organik.
Dede juga menjelaskan bahwa dia bertani kopi organik dan bekerjasama dengan Gapoktan.
“Saat ini kami telah menanam kopi dengan luasan lahan 50 Ha. Dengan luasan tersebut, kita sudah dapat memenuhi kebutuhan kopi di wilayah kami”, ungkapnya .
Selain itu, kita juga harus melihat tantangan kedepan dan kita harus berinovasi agar berkembang, baik itu penyuluh ataupun petani. Karena Pertanian organik ke depan semakin menjanjikan”, tutup Dede. (IM/NF)
7 Komentar