Pentingnya Media Sosial dalam Revolusi Penyuluhan Pertanian di Era Digital Indonesia

Pentingnya media sosial dalam penyuluhan pertanian di era digital Indonesia.

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian menjadi fokus utama pemerintah Indonesia.

Dalam upaya ini, penyuluh pertanian diharapkan memiliki keahlian digital yang mumpuni untuk mendukung produktivitas dan produksi komoditas pertanian yang kompetitif.

Peran penyuluh pertanian sangat vital dalam meningkatkan produksi pertanian dan menerapkan teknologi modern.

Dalam konteks ini, para penyuluh ditantang untuk menguasai teknologi dan media sosial guna meningkatkan efektivitas penyuluhan.

Manfaat Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian

Pemanfaatan media sosial di kalangan petani diharapkan dapat meningkatkan akses informasi dan mempermudah kegiatan penyuluhan.

Penyuluh dan petani dapat dengan mudah bertukar informasi dengan sesama penyuluh di berbagai daerah melalui media sosial, yang merupakan salah satu alat penyuluhan yang efektif.

Meskipun fenomena penggunaan media sosial di masyarakat semakin marak, terdapat tantangan terkait akses petani terhadap informasi.

Namun, peluang dan tantangan tersebut mendorong penggunaan media sosial sebagai sarana berbagi pengetahuan bagi petani.

Peningkatan penggunaan media sosial di masyarakat diharapkan dapat meningkatkan layanan informasi dan mempermudah kegiatan penyuluhan pertanian.

Penyuluh di berbagai daerah perlu berinovasi dengan menggabungkan teknologi informasi agar dapat mencapai lebih banyak kelompok tani dalam memberikan penyuluhan pertanian.

Salah satu contohnya adalah inisiatif Panggung Penyuluhan yang diperkenalkan di Kabupaten Kebumen.

Penggunaan media sosial sebagai alat penyuluhan juga mencerminkan respons terhadap perubahan paradigma penyuluhan di era revolusi industri 4.0, terutama saat di tengah pandemi Covid-19 saat itu.

Penyuluh diharapkan untuk tetap mengawal dan mendampingi petani dengan melakukan inovasi dalam penyuluhan dan pendampingan.

Pemanfaatan media sosial sebagai alat penyuluhan tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi solusi alternatif untuk mempercepat diseminasi informasi.

Perubahan dari media konvensional menjadi digital memungkinkan penyuluh dan petani untuk berkomunikasi tanpa batasan waktu, tempat, dan biaya.

Dalam era digital ini, kompetisi menjadi salah satu aspek kunci dalam memenangkan persaingan global.

Petani dan penyuluh dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini agar tetap bersaing dan relevan.

Keahlian adaptasi terhadap perubahan teknologi menjadi kunci bagi petani dan penyuluh untuk tetap eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menekankan perlunya penyuluh untuk memperbarui pengetahuan, meningkatkan kapasitas, dan memiliki literasi media yang baik.

Hal ini penting agar penyuluh dapat memanfaatkan teknologi digital seiring dengan pemanfaatan teknologi digital oleh petani lokal, terutama kelompok petani milenial.

Dengan demikian, penyuluh dapat memainkan peran sebagai fasilitator yang mampu meningkatkan kualitas hidup petani.***

Komentar