Amran pun mengajak semua pihak, termasuk Babinsa dan Babinkamtipmas, untuk terlibat aktif dalam mendukung keberhasilan program ini. Peran serta dari tingkat pemerintah hingga tingkat desa sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata.
“Memang saat ini kondisi dunia sedang menghadapi krisis pangan, sudah ada beberapa negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca, untuk itu mau tidak mau kita harus swasembada dan berdiri di kaki sendiri. Jadilah jiwa-jiwa petarung,” tegas Amran.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menambahkan sekitar 22.000 insan pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani baik petani millenial, distributor dan agen pupuk, Babinsa dan Babinkamtibmas hingga aparatur desa hadir di Bone sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.
“Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa. Di hari yang sama, BPPSDMP juga melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Sulsel sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional”, pungkas Dedi. (*)
Tinggalkan Balasan