Contoh Tanaman Kultur Jaringan, Ada Anggrek dan Kelapa Sawit

Contoh tanaman kultur jaringan ini ada anggrek hingga kelapa sawit. Kultur jaringan ini adalah salah satu teknik perbanyakan tumbuhan secara vegetatif yang dapat dilakukan dengan cara memanipulasi jaringan somatik dengan menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan maupun organ dalam kondisi aseptik secara in vitro.

Teknik kultur jaringan ini berbeda dengan teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, karena teknik kultur jaringan ini tentu saja harus dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.

Sehingga, kultur jaringan ini adalah salah satu metode perkembangbiakan vegetatif buatan yang dilakukan untuk mengisolasi bagian dari tanaman.

Contoh perkembangbiakan tanaman dengan cara kultur jaringan ini seperti perbanyakan tanaman hias yaitu tanaman anggrek, buah-buahan seperti pisang dan tanaman obat contohnya seperti bidara upas.

Inilah beberapa contoh tanaman yang dapat dikembangbiakan menggunakan kultur jaringan, yaitu:

  1. Bunga anggrek.
  2. Padi.
  3. Kina.
  4. Kelapa sawit.
  5. Jati mas.
  6. Pisang abaka.
  7. Pisang lampung.
  8. Kayu putih.

Perlu diketahui jika di bidang pertanian, teknik kultur jaringan ini bisa untuk menghasilkan tanaman unggul dengan jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat. Tak hanya itu, perkembangan tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan teknik ini juga dapat dikontrol dengan pengaturan pemberian nutrisi.

Pada dasarnya, tidak semua dapat melakukan proses kultur jaringan, hanya ada beberapa jenis tanaman yang mempunyai macam jenis jaringan yang sering dapat digunakan untuk melakukan proses kultur jaringan, seperti tanaman anggrek, pisang, padi dan kelapa sawit.

Lantas, bagaimana keuntungan dan kekurangan perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan? Cari tahu dibawah ini.

Inilah beberapa keuntungan dari perbanyakan tanaman teknik kultur jaringan, yaitu:

  • Dapat menghasilkan tanaman yang serupa dengan induknya dan dengan kualitas unggul.
  • Dapat mendapatkan bibit tanaman yang dengan waktu yang relatif lebih singkat, tetapi jumlahnya juga banyak.
  • Pengadaan bibitnya juga menjadi tidak tergantung musim.
  • Teknik ini juga dapat dilakukan di lahan yang tidak begitu luas.

Sementara, untuk kekurangan teknik kultur jaringan ini adalah sebagai berikut:

  • Biaya yang dikeluarkan ini akan jauh lebih mahal.
  • Membutuhkan sebuah keahlian khusus untuk dapat melakukan teknik tersebut.
  • Akar tumbuhan yang dihasilkan cenderung lemah.
  • Tidak dapat menghasilkan beberapa varietas baru.

Komentar