Gerhana Bulan Total Membuat Perubahan Perilaku Hewan? Cek Faktanya Di Sini

Gerhana Bulan Total merupakan suatu fenomena astronomis saat seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti Bumi.

Fenomena ini juga terjadi karena adanya konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari yang membentuk suatu garis lurus.

Perlu diketahui saat terjadi gerhana Bulan total, ada beberapa hewan yang akan bertingkah laku tidak seperti biasanya.

Ada juga sebuah penemuan yang membuktikan bahwa sinar Bulan bisa mempengaruhi kebiasaan beberapa spesies hewan, misalnya pada burung walet hitam di Amerika Serikat.

Penemuan ini dapat ditemukan dalam studi yang berjudul Moonlight Drives Nocturnal Vertical Flight Dynamics in Black Swifts. Dalam studi tersebuat, peneliti mengamati beberapa hal yang aneh pada burung walet saat terjadinya gerhana Bulan pada tahun 2019.

Ternyata, saat gerhana Bulan terjadi burung-burung ini akan turun dari ketinggiannya saat itu dan akan teteap mempertahankan posisinya. Namun, setelah gerhana tersebut selesai burung tersebut akan kembali terbang lebih tinggi.

Dengan begitu, adanya cahaya dari Bulan ini bisa memberikan efek terhadap perubahan sikap dari burung tersebut.

Perubahan sikap saat terjadinya fenomena ini juga dialami oleh hewan Lemur. Hewan Lemur ini akan menghentikan segala aktivitasnya secara penuh.

Sedangkan, untuk kelelawar akan semakin meningkatkan aktivitasnya sebelum dan sesudah gerhana untuk mencari perburuan.

Ada pula studi yang menemukan adanya perubahan sikap pada hewan seperti angsa teritip liar saat terjadinya gerhana Bulan total.

Saat terjadi fenomena tersebut, ditemukan bahwa detak jantung dan suhu tubuh angsa menjadi meningkat di waktu malam hari.

Jadi, dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan adanya fenomena tersebut dapat menyebabkan perubahan perilaku terhadap beberapa hewan.

Perubahan perilaku ini disebabkan karena adanya siklus Bulan yang mengubah kualitas cahaya di malam hari sehingga membuat beberapa siklus alam menjadi berubah.

Di Indonesia sendiri tanggal 8 November 2022 akan menjadi fenomena gerhana Bulan total terkahir di tahun ini. Fenomena hari ini akan memiliki durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik. Sementara, durasi umbral atau sebagian dan total terjadi selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Fenomena tidak hanya bisa dilihat dari Indonesia saja, berikut ini adalah beberapa negara dan wilayah yang juga dapat melihat fenomena Gerhana Bulan Total, yaitu:

  • Selandia Baru.
  • Sebagian kecil terlihat di Australia.
  • Sebagian besar terlihat di Jepang.
  • Sebagian kecil terlihat di Cina.
  • Sebagian terlihat di Rusia.
  • Sebagian terlihat di Amerika Serikat.
  • Sebagian besar terlihat di Kanada.
  • Sebagian besar terlihat di Asia.
  • Sebagian besar terlihat di Australia.
  • Sebagian kecil terlihat di Eropa Utara.

Komentar