wartanionline.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa kolaborasi dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam penyaluran bantuan Kementan Peduli menjadi kunci percepatan distribusi bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Melalui sinergi ini, bantuan Kementan Peduli yang dikirimkan secara bertahap dalam jumlah besar dapat menjangkau lokasi terdampak lebih cepat dan langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Pengiriman bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan TNI Angkatan Laut untuk menjangkau wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pengapalan yang diberangkatkan saat ini merupakan pengapalan ketiga,”kata Mentan Amran usai meninjau bantuan Kementan Peduli yang akan dikirimkan dari Dermaga Kolinlamil Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (16/12/25).

Bersama dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil KASAL, Dirut Perum Bulog, Dirut PIHC serta jajaran eselon I Kementrian Pertanian (Kementan), Mentan Amran secara resmi melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan tahap III yang dikirim menggunakan KRI Makassar-590.
Total bantuan tahap III yang diberangkatkan mencapai 70 truk, berisi berbagai kebutuhan dasar masyarakat, antara lain kasur, minyak goreng, mi instan, sosis, makanan siap saji, sabun, serta perlengkapan penunjang lainnya. Selain itu, turut dikirimkan alat penjernih air dan logistik tambahan.
“Bantuan yang kami kirimkan sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Ke depan, insyaallah kami akan terus berupaya mengirimkan bantuan lanjutan. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya ini berjalan lancar,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran menambahkan bahwa pengiriman bantuan bencana Sumatera dilakukan secara bertahap melalui koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga. Ia menyampaikan, Kementerian Pertanian terus berkoordinasi dengan BNPB, kementerian koordinator terkait, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima TNI, serta Kementerian Pertahanan guna memastikan distribusi bantuan menjangkau lokasi terdampak secara cepat dan tepat.
“Ini adalah kolaborasi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat adalah cobaan bagi kita semua. Karena itu, kita hadir bersama untuk membantu dan meringankan beban mereka,”tambah Mentan Amran.
Untuk itu, Mentan Amran mengapresiasi keterlibatan langsung TNI Angkatan Laut dalam misi kemanusiaan ini. Lebih dari 310 personel Marinir dikerahkan untuk mendukung distribusi bantuan, disertai personel tambahan di atas kapal yang turut memastikan kelancaran pengiriman logistik.
“Keikhlasan Angkatan Laut turun tangan langsung sangat luar biasa. Ini wujud pengabdian demi Merah Putih,”kata Mentan.
Pada kesempatan ini, Mentan Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana berasal dari dua sumber, yakni bantuan pemerintah dan bantuan sukarela. Bantuan pemerintah meliputi berbagai kebutuhan pokok yang bersumber dari negara, antara lain 44.000 ton beras, 6.000 ton minyak goreng, serta kebutuhan lainnya dengan total nilai sekitar Rp1,2 triliun.
Sementara itu, bantuan sukarela dihimpun melalui program Kementan Peduli yang melibatkan pegawai Kementerian Pertanian serta para mitra strategis, termasuk BUMN pangan seperti Bulog, ID Food, dan PTPN, dengan total nilai mencapai sekitar Rp75 miliar.
“Dari total bantuan yang disalurkan, terdapat dua jenis bantuan, yaitu bantuan dari pemerintah dan bantuan sukarela dari Kementerian Pertanian, pegawai Kementerian Pertanian, serta mitra-mitranya,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran juga turut mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bergandengan tangan dan saling menguatkan dalam menghadapi bencana.
“Saudaraku, sahabatku, seluruh Indonesia, mari kita gandengan tangan. Kalau belum mampu berbuat banyak, minimal kita doakan saudara-saudara kita agar diberi tambahan kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini,” pungkas Mentan Amran.
Bersamaan dengan pelepasan bantuan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa selain membawa bantuan dari Kementan Peduli, KRI Makassar-590 juga mengangkut 310 personel Marinir. Personel tersebut ditugaskan untuk melaksanakan prarekonstruksi dan rehabilitasi, sebagai bagian dari persiapan rekonstruksi dan rehabilitasi bagi masyarakat terdampak bencana alam di wilayah tujuan.
“Personel Marinir ini disiapkan untuk mendukung tahapan prarekonstruksi dan rehabilitasi bagi masyarakat terdampak bencana,”tutup KASAL Ali.
Perlu diketahui, selain membawa bantuan tahap III dan personil Marinir, KRI Makassar-590 juga memuat sisa bantuan tahap II sebanyak 41 truk serta sisa bantuan tahap I sebanyak 153 palet yang belum terkirim pada pengiriman bantuan tahap I dan II akibat keterbatasan kapasitas muatan.
Seluruh bantuan tersebut telah dimuat pada pagi hari ini dan KRI Makassar-590 dijadwalkan berlayar pada Selasa, 16 Desember 2025, sekitar pukul 07.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat dilanjutkan ke Sibolga Sumatera Utara dan Aceh untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terkena bencana.

Comment